Aku, hidupku, cintaku, dan peserta kehancuranku...

Aku gak tau dan juga gak ngerti ama hidup ini, hidup yang sebenernya paling sulit dimana didalamnya aku lah yang sadar dan sengsara ini, aku yang gak layak buat ngirupin oksigen di dunia ini dan aku yang seharusnya gak perlu ada di kehidupan ini. Bener, aku yang gak pernah make otak, hati dan perasaan aku yang udah dikasih secara Cuma-Cuma sama Allah itu selalu gak sadar dimana aku nginjekin kaki aku sekarang, aku yang selalu pengen jadi yang sempurna udah gak tau lagi berapa orangkah yang udah aku kecewain. Dan apa yang udah aku kasih atas janjiku buat seorang yang paling aku sayangin? Apa aku bisa? Bisa berbuat apa aku disini?
            Nol besar berwarna merahlah yang pantes buat ngejawab itu semua, gak ada pembuktian, gak ada perbuatan, dan gak ada kesempurnaan buat hidup aku sebab mungkin aku memang diciptain buat jadi setan semata, jadi yang belagu tapi gak tau, jadi yang nge sok tapi gak bisa, dan jadi yang ngerasa indah namun gak bisa sempurna, da itulah yang membuat aku jadi manusia tanpa arti, tak berarti, tak bisa dimengerti, dan tak ada lagi yang peduli.
            Pengen aku jadi manusia pribadi yang hidup dengan ke integritasan diri yang mungkin akan aku ajah yang bisa ngalamin dan ngerasain akan hal itu, namun apakah aku bisa berada dalam kehidupan yang tak diikut campurkan dengan kehidupan lain? Apa aku musti berdemo dengan diri aku yang sudah berkatgorikan makhluk sosial itu? Apa aku harus membuat diri dan hidup aku ini ada pada orang lain? Apa mugnkin aku akan menyalahkan siapa saja yang udah bikin hidup aku ini ada? Mana bisa aku yang selalu ngobral janji ini bertahan didunia yang akan menjadi musuh terberatnya? Sejauh ini aku menyesal!! Aku lelah menyesali kekurangan dan kelemahan aku ini, dan aku pula menyesal telah membuat warna lain tak beraturan dengan tangan kotorku pada hidup ini. Apa yang musti aku jalanin saat ini aku udah gak tau lagi, sebab dari dulu aku hanya bisa berceloteh panjang lebar dengan segala rasa yang tak pernah aku harap ini, aku gak bisa bertahan dikehidupan ini. Andai aku bisa menebus semua itu dengan sedikit kemampuanku dalam hidup meski ada beberapa efek aku mau. Namun ini, waktu berjalan tanpa henti, sudah tak menghiraukan aku yang tertinggal itu, dan pergi melewati tanpa detik lain begitu aja.
           Para peserta kehancuranlu hampir merajalela, mungkin mereka bisa bahagia dengan ketidak wajaran aku disini, mereka hampir menyebar dan menjatuhkan aku dari ketinggian yang tak bisa dibayangkan sebelumnya. Ya, para peserta kehancuranku yang akan mendorongku hingga jatuh dan tak akan bisa aku hembuskan nafas lagi setelahnya. Sedikit namun tak terhitung, perlahan namun pasti, kecil namun tak layak dikatakan tak berarti. Titik kecil yang seakan ialah poros dari kelumpuhanku kelak, suatu hal saat ketidak gunaanku akan menjadi takdir buat seorang aku, dan kenyataan itu pasti akan datang dan semua pun akan meninggalkan dan mengabaikanku. Semuanya, termasuk dia.
            Mengapa perasaan itu mulai terasa perih? Mengapa rasa ini jauh lebih parah? Dan mengapa semua itu tak dibatasi sama halnya umur? Untuk saat ini kegagalanku mulai terang, masa burukku jelas, dan ketidak sanggupankupun kian bertambah. Bumi yang aku pijaki saat ini tak lain akan menjadi pusat malapetaka dan kemelaratanku, meski begitu hingga akhir nanti, aku akan memegang cinta itu, aku akan terus menyertai cinta itu meski dia tak menyertainya. Meski cinta itu akan berlubang, parah hingga bocor tak tertambalkan, aku akan mengakuinya bahwa itu hanyalah cinta aku, dan akan tetap aku erati hingga nanti.

0 oMeLaNku....:

Posting Komentar

Corat coretin karyanya aku disini biar suatu saat nanti kalo pas aku ngebaca nee coretan bakalan aku pelajari lebih lanjut siapa tau aja ada hal baru yang bakal aku tampilin ke temen-temen semua :)